Minggu, 29 Mei 2011

Pengertian Multi Protocol Label Switching (MPLS).

Di akhir abad ke-20, industri telekomunikasi mengimplementasikan teknologi broadband dalam bentuk rangkaian ATM di atas SDH di atas WDM. ATM telah memiliki mekanisme pemeliharaan QoS, dan memungkinkan diferensiasi layanan dalam sebuah network.Kelemahan ATM adalah pada masalah skalabilitas yang mengakibatkan perlunya investasi tinggi untuk implementasinya.
Di lain pihak, teknologi Internet yang berbasis pada IP berkembang lebih cepat. IP saat ini telah menjadi standar de facto untuk sistem komunikasi data secara global. IP sangat baik dari segi skalabilitas, yang membuat teknologi Internet menjadi cukup murah. Namun IP memiliki kelemahan cukup serius pada implementasi QoS. Berbagai cara telah dilakukan untuk memperbaiki karakteristik broadband network.
Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengimplementasikan QoS ke dalam jaringan IP. Metode-metode IP over ATM, misalnya, telah diajukan untuk membentuk broadband network yang sekaligus memiliki skalabilitas dan QoS yang baik. Di luar ATM sendiri, ada dikembangkan beberapa metode untuk memperbaiki kinerja jaringan IP, termasuk dengan teknologi MPLS.
MPLS merupakan salah satu bentuk konvergensi vertikal dalam topologi jaringan. MPLS menjanjikan banyak harapan untuk peningkatan performansi jaringan paket tanpa harus menjadi rumit seperti ATM. Metode MPLS membangkitkan gagasan untuk mengubah paradigma routing di layer-layer jaringan yang ada selama ini, dan mengkonvergensikannya ke dalam sebuah metode, yang dinamai GMPLS. GMPLS melakukan forwarding data menggunakan VC tingkat rendah dan tingkat tinggi di SDH, dan panjang-gelombang di WDM, dan serat-serat dalam FO; terpadu dengan routing di layer IP.
Teknologi Multiprotocol Label Switching (MPLS). MPLS adalah teknik untuk mengintegrasikan Internet Protocol (IP) dengan Asynchronous Transfer Mode (ATM) dalam jaringan backbone yang sama. Dengan MPLS maka dapat diperoleh keuntungan diantaranya:
a.       Mengurangi banyaknya proses pengolahan di IP routers, serta memperbaiki proses pengiriman suatu paket data.
b.      Menyediakan Quality of Service (QoS) dalam jaringan backbone, sehingga setiap layanan paket yang dikirimkan akan mendapat perlakuan sesuai dengan skala prioritas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar